Loading...
Kamis, 26 September 2013

What Should We Do 'Guys?

Tiba tiba keinget suatu hari waktu diskusi kelas di kampus , seorang dosen saya bertanya ke kami satu – satu, pertanyaan yang sama dan sebenarnya seringkali diungkapkan masyarakat kita. Gak perduli itu masyarakat berkerah dan berjas keren , masyarakat yang menenteng gadget mahal sambil sok  sibuk mencet – mencet gadgetnya ( padahal cuman mbuka nutup menu aja , atau paling banter social network ), hingga masyarkat yang begitu akrab dengan kehidupan saya yaitu masyarakat yg nyaman sekali ngobrol di angkringan – angkringan Jogja. Pertanyaan itu adalahhhh…jeng jeng jengggg…( gubrakk ah )

Dosen saya bertanya begini ," kalo ngliat keadaan negara tercinta ini , carut marut ya? ( kami langsung gaya manggut manggut khas mahasiswa sok tau , hahaha). menurut kalian ni sebenarnya apa seh yang harus dilakukan agar negeri ini ben rak koplak meneh ( it's means : biar waras lagi )??.
             
Dosen saya satu ini memang sangat simpatik dan suer hampir mirip dengan kak seto( versi komplit dengan gaya rambutnya )

Satu persatu teman - teman saya menjawab dan bapak itu mendengarkan seksama dan komplit dengan mimik wajahnya.
Seperti begini , teman saya seorang ibu - ibu berumur 40-an , pekerjaan guru SD , namanya bu Wahyu. Dengan nada bicara yang pelan tapi tertata dia menjawab " Seleksi untuk calon pejabat harus diketatkan dalam kualifikasi pendidikan. agar kita ini dipimpin oleh seorang intelektual bukan mantan tukang tambal ban yang ujug - ujug kepilih jadi anggota legislatif ". Maka ekspresi muka dosen saya sedikit...sedikit...sumringah...tapi sedikittttt saudara saudara. 

Dosen saya kembali mendengarkan jawaban selanjutnya dari mahasiswa yang lain  , sebut saja temen saya itu Mister Muji , seorang guru juga , still young and have a brilliant brain , he's answer " kalo menurut saya pak, sosok pemimpin yang tegas dan pintar seperti bung karno bisa membawa perubahan bagi negeri ini. Jadi untuk pemilu besok kita harus pilih pemimpin yang bukan hanya terikat kontrak politik dengan partai politik". ( owh, look's your face...jangan bilang kamu gak tahu kalo selama ini pemimpin - pemimpin kita punya kontrak setan sama parpol pendukungnya ), mendengar jawaban ini seperti nya dosen saya juga belum puas juga. Apalagi dengan beberapa jawaban asal lainnya, seperti : ubah saja jadi sistem kerajaan pak , atau jadi negara bagian aja kayak Amerika gitu biar keren ( hedehhhh...). 

Finally , giliran menjawab jatuh ke tangan saya...yesssss, i'll show up my dummy ( hahahaha ). Dengan gagah perkasa membela yang benar , saya menjawab lantang bahwa semua jawaban tadi tidak akan bisa dipraktekkan di negara tercinta ini!!yeaahhhhh...one hundred percent i'm sure!!! raut muka dosen saya langsung cerah , wah tambah semangat dong saya...." lalu langkah apa yang harus diambil mbak yuliana?", and i've said....PENEGAKAN HUKUM 'pak , law enforcement!! harus benar - benar ditegakkan dan dilaksanakan sesuai undang - undang. Kita gak perlu mengubah dasar undang - undang kita atau merubah segala bentuk aspek hukum kita. Nenek tiri kita ( Belanda ) sudah bagus sekali kok mewariskan ilmu hukum ke kita. 
Ah , saya sudah yakin sekali jawaban ini yang ditunggu bapak dosen mirip kak seto itu , tapi ternyata saya salah , ekspresi nya masih datarrrrrrrr. Fiuhhhh, it's means i'm still dumb and confidence!hahahaha.....

Ya sudah melihat ekspresi datar itu saya serahkan jawaban selanjutnya ke teman saya yang duduk di sebelah saya. Namanya Anfal , dia mahasiswa termuda diantara kami. Lulus Strata Satu  umur 22 tahun dengan predikat cumlaude , dan langsung mendapat beasiswa penuh untuk melanjutkan S2. Karena itu saat ini dia sedang duduk di sebelah saya ( ya iyalah , kalo gak kuliah disitu ngapain dia duduk di kelas?). Hobinya baca komik , pembawaannya hitam dan tenang ( hahaha ) , dan justru seringkali terkesan masih seperti anak kecil ( not like me , mature...). Teman saya tercinta ini menjawab , " tidak ada yang bisa kita lakukan lagi pak, kalo memang benar - benar mau membuat negeri ini kembali ke jalur seharusnya dan berjalan dengan baik bersama di dalamnya orang - orang yang bener dan waras, ya kita harus memusnahkan satu generasi ini...semuanyaaaa....dan biarkan generasi baru yang benar - benar lepas dari kita atau orang orang diatas sana yang udah gak bener. The birth of new generation!!, itu aja solusinya pak ". 

Bapak dosen saya yang tadi tidak berhasil saya puaskan ( hahaha , with my answer maksudnya ) , langsung memasang muka cerah dan seperti para chef di master chef yang masakannya dipuji Gordon Ramsey. 

Melonggo gw denger dan ngliatnya githu ( gaye jakarte gitue )

Brarti semua orang dimusnahin dong?termasuk kita - kita dong??, protes dong saya. Wong saya ini belum pernah jadi pejabat ( paling banter jadi ketua panitia piknik kuliah ) , apalagi jadi koruptur. Masih kinyis kinyis ini saya , bersih suci, belum ambil duit negara serupiah punnn. 
Dijawab lah sama anfal " tuhhhh, belum jadi pejabat aja udah protes belum kebagian nyolong duit negara ". 

Hmmmm, ya juga ya.....Selama ini kita merasa kebih bersih dari para pejabat koruptur itu karna kita merasa gak pernah ( atau belum pernah )mencuri uang negara , atau kita merasa lebih punya hati dibandingkan dengan para eksekutif itu , para pembuat kebijakan itu karena mereka membuat kebijakan yang tidak memihak rakyat. Jangan - jangan setelah merasa sok angel gitu kita tanpa sadar juga berpikir , kita not quilty karena kita bukan pejabat ( not yet ) and we dont have oppurtunity to do corruption

So, masalahnya akhirnya pada karena kita belum mendapatkan kesempatan untuk menjadi koruptur. Agaknya stigma kalo sudah jadi orang penting ( bisa dibaca pejabat ) maka kita harus memanfaatkan kesempatan itu " sebaik - baiknya". Seperti maen game Zombie , otak kita tanpa sadar sudah dirasuki stigma itu. Kalo sudah begitu , mau dikasih pimpinan paling bagus sedunia pun , pendidikan nya setara guru besar atau lebih dari itu , atau dikasih penegakan hukum paling mengerikan sekalipun , kalau mindset  kita sudah mengakar seperti darah vampire mengalir di tubuh kita ( suer , saya kebanyakan nonton twilight ) gak akan ngefek treatment atau punishment  untuk memperbaiki semua ini. jalan satu - satunya ya KITA DIHANCURKAN!(satu generasi mati , generasi baru lahir ). Or, kita bisa mulai dengan mengubah mindset kita dalam banyak hal , terbuka pada semua ide dan gagasan baru yang mencerahkan , berani mengambil inisiatif serta berpikir cerdas dan jangan menganggap satu - satunya pekerjaan menjanjikan adalah menjadi Pegawai Negri Sipil ( padahal yang nulis baru ngirim lamaran CPNS , hahaha ). 
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

 
TOP